Tangerang Selatan – Kejuaraan Basket Kota Tangerang Selatan (KEJURKOT) resmi ditutup dengan gemuruh pada Kamis malam, menandai berakhirnya rangkaian pertandingan yang melibatkan talenta muda terbaik di wilayah ini. Grand Final kategori KU‑16 menjadi puncak dari turnamen penuh semangat, yang menjadi batu loncatan penting bagi para atlet menuju ajang yang lebih tinggi: Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Banten 2026.
Turnamen ini tak hanya mempertemukan tim-tim terbaik, tetapi juga memperlihatkan kualitas regenerasi atlet di bawah naungan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Tangsel. Dalam pertandingan puncak, tim-tim seperti Tangsel Thunder dan Hawk Putih/Hitam menunjukkan kelasnya, meskipun hasil akhir belum dirilis secara resmi.
Namun di kategori KU‑14, Tangsel Thunder tampil dominan dan keluar sebagai juara dengan skor meyakinkan 89–32 atas Hawk Putih. Kemenangan ini menjadi bukti keberhasilan pembinaan usia dini oleh berbagai akademi lokal seperti Respect Basketball Academy, yang gencar menggelar pelatihan teknik dan fisik secara terstruktur.
“Kami terus konsisten mencetak bibit unggul dari Tangsel, bukan hanya untuk hari ini, tapi menuju masa depan olahraga yang gemilang,” tulis akun resmi @perbasitangsel dalam unggahan penutupan Kejurkot.
Tangsel Bersiap Jadi Tuan Rumah PORPROV Banten 2026
Kesuksesan KEJURKOT ini sekaligus menjadi pemanasan serius bagi Tangsel, yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah PORPROV XI Banten tahun 2026. Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui KONI Tangsel telah menyiapkan serangkaian strategi dan infrastruktur demi menyambut ribuan atlet dari seluruh provinsi.
Pada Pra-Raker KONI Tangsel (25 Februari 2025), Ketua KONI menyampaikan bahwa Tangsel menargetkan juara umum dengan total 47 cabang olahraga (cabor) yang akan dikembangkan secara optimal. Untuk mendukung hal tersebut, KONI Tangsel mengajukan anggaran sebesar Rp 25 miliar kepada TAPD dan DPRD.
Pembinaan Intensif Menuju Prestasi
Beberapa cabang telah menunjukkan keseriusan, salah satunya cabang olahraga dayung (PODSI Tangsel) yang telah memulai pemusatan latihan (TC) sejak Januari 2025 di Situ Pondok Jagung. Mereka menargetkan perolehan medali emas lebih banyak dibandingkan PORPROV 2022, di mana Tangsel meraih 8 emas, 15 perak, dan 14 perunggu di cabor ini.
“Tahun ini kami genjot fisik dan mental atlet, bahkan berencana menambah armada perahu serta memperbaiki tempat latihan agar lebih ideal,” ungkap pelatih PODSI Tangsel dalam laporan resminya.
Selain itu, pembinaan berbasis akademi juga terus dikembangkan, dengan kolaborasi antara KONI, sekolah, dan klub swasta. Atlet-atlet muda yang tampil di KEJURKOT diproyeksikan untuk memperkuat kontingen Tangsel di ajang-ajang besar seperti POPDA, Kejurprov, hingga PORPROV 2026 mendatang.
Revitalisasi Sarana & Warisan Pasca-Event
Tangsel tidak hanya berfokus pada medali, namun juga pada peningkatan kualitas infrastruktur olahraga. Sejumlah venue akan direvitalisasi dan disertifikasi agar layak digunakan pada level provinsi dan nasional. Hal ini juga membuka peluang pemanfaatan fasilitas oleh masyarakat pasca PORPROV.
KONI menargetkan agar venue seperti GOR Cirendeu, Lapangan Basket Ciputat, dan pusat latihan cabang khusus memiliki standar kelayakan pertandingan resmi, sekaligus membentuk ekosistem olahraga yang berkelanjutan.