Tangerang Selatan — Sebanyak 850 atlet dari 54 klub taekwondo ambil bagian dalam Kejuaraan Nasional Taekwondo Grade C Tingkat Kota Tangerang Selatan 2025 yang resmi digelar di Gedung Student Center Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, Bintaro. Turnamen bergengsi ini berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (31 Mei – 1 Juni 2025), dan dibuka langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.
Ajang yang menjadi salah satu kalender penting olahraga kota ini tidak hanya menjadi panggung prestasi bagi para atlet muda, namun juga menjadi wadah membangun karakter dan semangat juang generasi penerus. Dalam sambutannya, Benyamin menekankan pentingnya peran olahraga dalam membentuk kepribadian anak bangsa.
“Turnamen seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter, disiplin, dan semangat kompetitif generasi muda kita. Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan terus mendukung kegiatan olahraga seperti ini sebagai bagian dari pembangunan manusia,” ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie.
Kejuaraan ini juga mendapat dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangsel. Hadirnya pengurus KONI dan sejumlah tokoh olahraga dalam pembukaan menunjukkan komitmen bersama dalam mendorong pembinaan atlet sejak usia dini.
Panggung Bagi Bibit Atlet dan Klub Lokal
Peserta Kejurnas Taekwondo Grade C ini tidak hanya berasal dari klub-klub lokal Tangerang Selatan, melainkan juga dari berbagai daerah seperti Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Kategori pertandingan mencakup berbagai usia dan kelas, mulai dari pra-cadet hingga senior, dengan sistem pertandingan yang disesuaikan dengan standar nasional untuk kompetisi tingkat grade C.
Dalam dunia taekwondo Indonesia, Grade C dikenal sebagai level kompetisi nasional awal yang sangat penting dalam proses regenerasi atlet. Di sinilah para pelatih dan klub menguji hasil latihan, mental bertanding, dan kesiapan para atlet menuju jenjang lebih tinggi, seperti Kejurda, Kejurprov, hingga PON.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Signifikan
Tidak hanya berimplikasi pada dunia olahraga, kejuaraan ini juga membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi lingkungan sekitar kampus STAN, Bintaro. Selama dua hari pelaksanaan, terjadi peningkatan aktivitas di sektor transportasi, akomodasi, hingga kuliner dan UMKM lokal.
Hotel-hotel di sekitar Bintaro mencatat kenaikan okupansi, sementara pelaku usaha makanan dan jasa transportasi mendapatkan lonjakan permintaan dari para peserta, official, dan penonton yang hadir. Fenomena ini menunjukkan bahwa kegiatan olahraga dapat memberikan multiplier effect yang nyata terhadap perekonomian daerah.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangsel juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengkaji strategi keberlanjutan event olahraga berbasis komunitas dan pembinaan atlet, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan penguatan identitas kota melalui sport tourism.
Sinergi Pemerintah, KONI, dan Masyarakat
Keberhasilan penyelenggaraan Kejurnas Taekwondo ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan, KONI, komunitas olahraga, dan civitas akademika STAN. Ketua KONI Tangsel menyatakan bahwa ajang ini menjadi cermin dari semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun prestasi olahraga.
“Kami melihat sinergi yang sangat baik antara pemerintah, KONI, klub, dan masyarakat. Ini yang menjadi kekuatan kita dalam membina atlet dan menjadikan olahraga sebagai alat pemersatu,” jelas Ketua KONI Tangsel dalam keterangannya.
Menuju Tangsel Kota Olahraga
Dengan keberhasilan Kejurnas ini, Pemerintah Kota Tangsel semakin mantap melangkah menuju visi sebagai kota ramah atlet dan olahraga. Perencanaan jangka panjang termasuk revitalisasi sarana olahraga, peningkatan pelatihan bagi pelatih, serta penyelenggaraan kejuaraan reguler berbasis komunitas menjadi fokus pembangunan sektor olahraga.
Selain sebagai sarana kompetisi, ajang ini menjadi inspirasi bahwa olahraga bisa menyatukan, membangun semangat positif, dan mendorong pertumbuhan daerah dari berbagai sisi — sosial, ekonomi, hingga kebudayaan.